Selasa, 08 November 2011

5 tahun kedepan anda akan menjadi apa

I called the so Ridho Irvananda Gunadarma University student, majoring in Computer Systems and is now stepping 7th semester, when the value is still below average, the density of the class schedule from Monday to Saturday cause I have to get up early. lately I've understood banged on the importance of college for the future, someday we should be successful and useful for the nation, not otherwise become social pariahs. Behind all this parental role is very important for me, he who always support me and pray for this beloved child, parents should our message be sure to always give thanks to Almighty GOD by performing obligatory prayers five times. then start from now we do things in a positive, god willing, the next 5 years I will be successful.



thanks mom n dad
Jl. Raya Flamboyan 21
Kelapa 2 depok
Depok 16914
Phone : 081806718325

June 11th, 2007
Attention To:
Mr. Haryono Sujatmiko
PT. Bumi Sentosa Damai
Jl. Garuda No. 33
Bogor
Dear Mr. Sujatmiko,
I am a graduate student in Computer Science at Gunadarma University, and I will be awarded an M.S. degree in July 2007. I am currently looking for a position related to Database/Graphics Package Design in the research and development department of a major company.
Before coming to Gunadarma University, I designed, supervised, and completed a CAD system. The function covers vector, character and curve generation, windowing, shading, and transformations.
At Gunadarma University, my research work involves Compilation of Relational Queries into Network DML. To enhance my background, I have taken some courses in computer graphics and database, and I have experience in and an understanding of the design of databases. With this b background, I certainly believe that I am competent to meet challenging tasks and can make a good contribution to your company.
Enclosed is my resume, which indicates in some detail my training and experience. I sincerely hope that my qualifications are of interest to you and that an interview might be arranged at your convenience.
Thank you for your consideration. I look forward to hearing from you soon.

Sincerely yours,



Ridho Irvananda

Minggu, 09 Januari 2011

daftar pustaka

Daftar pustaka atau biasa juga disebut bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul-judul buku, artikel, makalah, dan bahan-bahan dalam bentuk lainnya yang dijadikan sumber atau rujukan untuk sebuah buku atau bentuk tulisan lain.

Bagi sebagian orang, daftar pustaka mungkin tidak tertalu penting untuk dituliskan. Namun bagi orang yang bergelut di bidang akademik dan concern terhadap ilmu pengetahuan, daftar pustaka merupakan hal yang perlu diperhatikan. Para calon sarjana, ilmuwan, peneliti, dan lain-lain akan menuliskan sebuah daftar pustaka di akhir tulisan mereka. Dengan sendirinya, mereka juga harus tahu bagaimana cara menulis daftar pustaka dengan benar apabila mereka membuat sebuah karya.

Sebuah karya yang menuliskan daftar pustaka akan bisa dilihat kembali apakah sumber aslinya berkaitan dengan karya tersebut. Sekaligus melalui daftar pustaka, pembaca bisa memperluas pengetahuannya dengan referensi tersebut yang ditulis di akhir karya.

Fungsi Daftar Pustaka

Fungsi dari daftar pustaka berbeda dengan catatan kaki. Catatan kaki digunakan untuk menunjuk kepada sumber dari sebuah pernyataan yang digunakan pada tulisan. Dalam hal ini, catatan kaki lebih terperinci dengan menyebutkan sumber seperti penulis, judul buku, dan di halaman berapa sumber itu diambil.

Berbeda dengan itu, daftar pustaka lebih bersifat keseluruhan. Daftar pustaka memberikan informasi yang lengkap mengenai penulis, judul buku, tahun terbit, kota terbit, dan nama penerbit. Di sisi lain, daftar pustaka berfungsi sebagai pelengkap catatan kaki. Bila kita ingin melihat secara lengkap referensi yang tertulis pada catatan kaki, maka kita bisa mencarinya dalam daftar pustaka.

Unsur Daftar Pustaka

Agar tahu bagaimana cara menulis daftar pustaka, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu unsur-unsurnya. Unsur yang paling penting yang harus dimasukkan ke dalam daftar pustaka antara lain sebagai berikut.

1. Nama penulis, ditulis secara lengkap
2. Judul buku, juga termasuk anak judulnya atau judul tambahan
3. Data publikasi, meliputi nama penerbit, tahun terbit, dan di mana terbitnya buku tersebut. Jika perlu sertakan cetakan ke berapa.
4. Untuk artikel atau tulisan di majalah, perlu ditulis juga nama pengarangnya, judul artikel, nama majalah, nomor, dan tahun terbit.

Penyusunan Daftar Pustaka

Cara menulis daftar pustaka tidaklah seragam, terutama diakibatkan oleh sifat bahan referensi itu. Cara penyusunan daftar pustaka untuk buku dan majalah tentu berbeda. Namun ada tiga pokok yang selalu harus dicantumkan: penulis, judul, dan data-data publikasi.

Urutan cara menulis daftar pustaka pada umumnya adalah sebagai berikut.

Nama penulis. Tahun terbit. Judul buku. Kota terbit: Nama penerbit

Catatan urutan:

1. Jika nama penulis mempunyai dua kata, tulis kata terakhir dulu, pisahkan dengan tanda koma
2. Setelah nama pengarang, kemudian beri tanda titik untuk menuliskan tahun terbit
3. Judul buku ditulis dengan italic
4. Setelah judul, beri tanda titik, kemudian tulis kota terbit
5. Setelah kota terbit, beri tanda titik dua, kemudian tulis nama penerbit


Contoh Penulisan Daftar Pustaka

* Satu pengarang

Sukono, Catur. 2010. Desain Grafis. Jakarta: OK Publishing

* Dua atau tiga pengarang

Sukono, Catur dan Joko Susilo. 2010. Desain Grafis. Jakarta: OK Publishing

(Nama yang dibali hanya pengarang pertama saja, yang kedua dan ketiga – bila ada – ditulis tanpa dibalik.)

* Banyak pengarang

Sukono, Catur, dkk. 2010. Desain Grafis. Jakarta: OK Publishing

* Buku terjemahan

Havelar, Jack. 2010. Desain Grafis, terj. Catur Sukono. Jakarta: OK Publishing

* Artikel dalam majalah atau sumber lain

Sukono, Catur. 2010. “Desain Grafis”, OK Majalah. Jakarta: OK Publishing

(Judul artikel diapit dengan tanda petik)

fungsi kutipan

· Fungsi Kutipan

1) Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi

2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat

3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana

4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan

5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka

6) Meningkatkan estetika penulisan

7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan

8) Memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka

Jenis-Jenis Kutipan

1. Kutipan Langsung

Kutipan langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya sama persis dengan teks aslinya (yang dikutip). Dalam merujuk sumber kutipan di teks utama, sebutkan referensinya dengan menulis nama pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halamannya.

a. Jika jumlah kata kutipan tidak lebih dari tiga baris, kutipan tersebut diketik dengan jarak dua spasi dan diberi tanda petik. Contoh:

Ratnawati (2006:148) menegaskan bahwa “Hasil pemilu 1999 dan pemilu 2004 secara gamblang menunjukkan bahwa PDI-P leading di Kabupaten Bantul.”

b. Jika jumlah kata kutipan lebih dari tiga baris, kutipan diketik pada garis baru, sejajar dengan awal alinea baru, berjarak satu spasi, dan tanpa tanda petik:

Menurut Miriam Budiardjo (1992:4-5), dalam pemilu yang menggunakan sistem distrik:

negara dibagi dalam sejumlah besar distrik pemilihan (kecil) yang kira-kira sama jumlah penduduknya. Jumlah penduduk distrik berbeda dari satu negara ke negara lain, misalnya di Inggris jumlah penduduknya kira-kira 500.000 orang dan India lebih dari 1 juta orang. Karena satu distrik hanya berhak atas satu wakil, maka calon yang memperoleh suara pluralitas (suara terbanyak) dalam distriknya menang.

c. Jika kutipan memakai bahasa asing, kutipannya ditulis dalam huruf miring. Contoh:

Berkenaan dengan peradaban, Huntington (1996:303) mengatakan sebagai berikut:

The overriding lesson of the history of civilization, however, is that many things are probable but nothing is inevitable. Civilizations can and have reformed and renewed themselves.The central issue for the West is whether, quite apart from any external challenges, it is capable of stoping and reversing the internal processes of decay.Menurut Sartori (dalam Gaffar 1992:37), “[t]he hegemonic party system neither allows for a formal nor a defacto competition for power. Other parties are permitted to exist, but as second class,licensed parties.”

d. Jika mengutip bukan dari buku/sumber aslinya, melainkan dari pengarang lain (mengutip sebuah kutipan), maka tambahkan kata “dalam” ketika menyebut referensinya. Contoh: Afan Gaffar menulis sebuah buku dan di dalam bukunya ia mengutip pendapat Giovanni Sartori; penulis skripsi kemudian mengutip pendapat Sartori yang terdapat dalam buku Gaffar tersebut; maka penulisan referensinya adalah sebagai berikut:

Menurut Sartori (dalam Gaffar 1992:37), “[t]he hegemonic party system neither allows for a formal nor a defacto competition for power. Other parties are permitted to exist, but as second class, licensed parties.”

Atau:

Seorang pakar ilmu politik, yang banyak mengamati perilaku partai politik, mengatakan bahwa “[t]he hegemonic party system neither allows for a formal nor a defacto competition for power. Other parties are permitted to exist, but as second class, licensed parties” (Sartori, dalam Gaffar 1992:37).

2. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung (indirect quotation) merupakan kutipan hasil penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya tidak sama dengan teks aslinya, melainkan menggunakan bahasa atau kalimat penulis/peneliti sendiri. Dalam pengutipan ini, sumber rujukan harus disebutkan, baik dengan nomor halaman atau tanpa nomor halaman.

Paling sedikit ada dua jenis kutipan tidak langsung atau ada dua cara dalam mengutip secara tidak langsung. Pertama, dengan meringkas, menyimpulkan, atau merujuk pokok-pokok pikiran orang lain. Contoh: Penyusun skripsi yang meringkas atau merujuk pokok-pokok pikiran (pendapat) Huntington tentang gelombang demokratisasi di dunia ini dalam bukunya The Third Wave of Democratization:

Gelombang demokratisasi yang ada di dunia ini bisa dibagi menjadi tiga periode, yakni demokratisasi gelombang pertama yang berlangsung antara 1828-1926, demokratisasi gelombang kedua yang terjadi antara 1943-1962, dan demokratisasi gelombang ketiga yang dimulai dari tahun 1974 sampai tahun1990-an (Huntington 1991). Mengingat sekarang masih banyak rejim-rejim otoriter, apakah akan ada gelombang demokratisasi keempat?

Kedua, dengan melakukan paraphrase, yakni pengubahan struktur/susunan kalimat aslinya menjadi kalimat lain tanpa mengubah isi atau subtansi kalimat/alinea. Contoh:

Kalimat asli yang dibuat oleh Miriam Budiardjo:

Berkenan dengan sistem pemilu, Miriam Budiardjo mengatakan: Pada umumnya kita kenal dua sistem pemilu, masing-masing dengan beberapa variasinya. Dalam sistem distrik, satu wilayah (yaitu distrik pemilihan) memilih satu wakil tunggal (single-member constituency) atas dasar pluralitas (suara terbanyak). Dalam system proporsional, satu wilayah (yaitu daerah pemilihan) memilih beberapa wakil (multi-member contituency), yang jumlahnya ditentukan atas dasar rasio, misalnya 400.000 penduduk (Budiardjo 1982:4)

Kalimat paraphrasenya:

Sistem distrik dan sistem proporsional adalah dua jenis sistem pemilihan umum yang paling populer, yang masing-masing sistem ini memiliki variannya sendiri-sendiri. Dalam sistem distrik, jumlah pemenangnya—yang akan menjadi wakil di parlemen—adalah satu orang, sedangkan dalam sistem proporsional jumlah wakil yang akan mewakili suatu daerah pemilihan adalah beberapa orang sesuai dengan proporsi perolehan suaranya (Budiardjo 1982:4).